TUGAS 2
ARTIFICIAL
INTELLIGENCE DAN EXPERT SYSTEM
A. Kaitan dan Perbedaan Artifficial Intelligence dan
Expert System
Menurut McLeod
dan Schell (2008) , adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan
kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan
jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena
aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem
Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya,
Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai
tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus
dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau
sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam
komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer komputer dapat
mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang
pakar. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan
alasan-alasannya bila perlu.
B. Artificial
Intelligence dan Sistem
Pakar (Eliza, Parry & Net Talk)
Eliza, Parry
dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan
sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan
intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot
dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence,
yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan
personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program
sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent)
1. ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
Berikut adalah contoh percakapan antara Eliza dengan
seorang klien :
Eliza
: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien
: My name is Balza
Eliza
: I have told you before, I do not care about names
Klien
: I don’t have any money. That’s my problem
Eliza
: Why do you say your problem?
Klien
: Because you asked me
Eliza
: Do any other reasons not come to mind?
Klien
: No
Eliza
: You are being a bit negative
Klien
: Why?
Eliza
: Please go on
Klien
: OK. I am bankrupt
Eliza
: How long have you been bankrupt?
Klien
: A year
Eliza
: Please go on
Klien
: So, what should I do?
Eliza
: Does that question interest you?
Klien
: Yes, how can I make big money?
Eliza
: You are sure?
Klien
: Of course I’m sure
2. PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
Berikut ini adalah contoh respon Parry terhadap
pertanyaan seorang psikiater yang menginterviunya :
Psikiater : Why are you in
the hospital?
Parry
: I shouldn’t be here
Psikiater : Who brought you
here?
Parry
: The police
Psikiater : What trouble did
you have with the police?
Parry
: Cops don’t do their job
Psikiater : What do they do
instead?
Parry
: Cops arrest wrong people
Psikiater : They arrest the
right ones sometimes
Parry
: The law should get those Italian crooks
Psikiater : Are you Italian?
Parry
: My bacground is British but I was born in this country
Psikiater : Do you know any
Italian crooks?
Parry
: I try to avoid the underworld
3. NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit.
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit.
Model
ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan
pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari
keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal
sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam
menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif.
Berikut
adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk
percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang
paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di
jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan
ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa
Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode
yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di
berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output
random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih
seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari
suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk
melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu,
kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada
training set.
Daftar
Pustaka:
1.
Herianto, T. (1993). Teknik Pemograman Turbo Prolog Tingkat
2.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi.
Andi: Yogyakarta. Lanjut. Yogyakarta: Andi
3.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Nursila Raisamatari
15512518
4PA03
Dosen: Ibu Lilis Ratnasari