Selasa, 29 Desember 2015

#SIP Artificial Intelligence (Tugas 1)

TUGAS 1
ARTIFICIAL INTELIIGENCE
    A.    Sejarah Artificial Inteliggence
            Artificial intelligence merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
            Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.
            Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.

   B.     Hubungan Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia
            Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
            Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
            Menurut Taufiq (2006) agar peneliti dapat memasukan program yang menyebabkan dapat membaca, maka ia harus bisa memahami terlebih dahulu bagaimana manusia dapat mengalami proses membaca tersebut. Kajian psikolog kognitif mampu menemukan banyak ide dan bentuk yang efektif melalui kecerdsan buatan ini. Agar program ini bisa efisien dan selaras dengan informasi yang dibutuhkan, maka butuh pengamatan lebih dalam akan proses berpikir manusia. Bisa dikatakan, kajian psikologi kognitif memberikan gambaran pengganti dalam memahami perilaku manusia yang mengacu kepada kajian proses mendapatkan pegetahuan yag ditenggarai oleh teori stimulus-respon.
            Namun menurut Hatim (dalam Taufiq, 2006) terdapat lima hal yang membedakan keduanya, yakni:
1.  Aktifitas sel saraf dalam otak berlangsung secara dinamis. Ia tidak mungkin bisa memberikan         respon kecuali bila sebelumnya ia telah diberikan stimulus. Sedangkan intelegensi tiruan (susunan komputer) tidak mungkin melakukan hal yang sama
2.   Gabungan antarsel saraf berjalan dengan beriringan dan memiliki kemungkinan untuk berubah sewaktu-waktu. Sedangkan kaitan dalam unsur komputer yang terdiri dari beberapa program yang salah satunya Artificial Intelligence kaku dan permanen
3.     Otak tidak bisa memprogram dirinya sendiri, sedangkan Artificial Intelligence tidak bisa berfungsi tanpa bantuan manusia yang memrogramnya.
4.    Otak termasuk bagian biologis manusia, sedangkan komputer dan artificial intelligence merupakan bagian materi fisika mekanis. Merekka bisa menduplkasi sisi pemikiran manusia, namun tidak bisa berpikir dengan sendirinya.
5.       Komputer serta Artificial Intelligence dirancang untuk melaksanakan satu fungsi tertentu sedangkan fungsi otak tidak terbatas.

Daftar Pustaka:
1.        Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).
          Yogyakarta: Graha Ilmu.
2.        Russel, S and Norvigm P : Artificial Intelligence : A modern Approach.
           Prentice Hall, Second Edition
3.        Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.


NURSILA RAISAMATARI
15512518
4PA03
Dosen: Ibu Lilis Ratnasari

0 komentar:

Posting Komentar

 

All About Psychology Template by Ipietoon Cute Blog Design