Rabu, 14 November 2012

SOFT SKILL (MANUSIA DAN KEADILAN)

Manusia dan Keadilan
Keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, bagaimana mewujudkan suatu keadilan jika tidak mengetahui apa arti keadilan. Untuk itu perlu dirumuskan definisi yang paling tidak mendekati dan dapat memberi gambaran apa arti keadilan. Definisi mengenai keadilan sangat beragam, dapat ditunjukkan dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para pakar di bidang hukum yang memberikan definisi berbeda-beda mengenai keadilan.
1.   Keadilan menurut Aristoteles (filsuf yang termasyur) dalam tulisannya Retorica membedakan keadilan dalam dua macam :
  • Keadilan distributif atau justitia distributiva; Keadilan distributif adalah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan distributif berperan dalam hubungan antara masyarakat dengan perorangan.
  • Keadilan kumulatif atau justitia cummulativa; Keadilan kumulatif adalah suatu keadilan yang diterima oleh masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa masing-masing. Keadilan ini didasarkan pada transaksi (sunallagamata) baik yang sukarela atau tidak. Keadilan ini terjadi pada lapangan hukum perdata, misalnya dalam perjanjian tukar-menukar.







2.     Teori-teori Hukum Alam sejak Socrates hingga Francois Geny, tetap mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum.

Teori Hukum Alam mengutamakan “the search for justice”. Terdapat macam-macam teori mengenai keadilan dan masyarakat yang adil. Teori-teori ini menyangkut hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran.
Keadilan menurut Thomas Aquinas (filsuf hukum alam), membedakan keadilan dalam dua kelompok :
  • Keadilan umum (justitia generalis); Keadilan umum adalah keadilan menururt kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan umum.
  • Keadilan khusus; Keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau proporsionalitas. Keadilan ini debedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
a.     Keadilan distributif (justitia distributiva) adalah keadilan yang secara proporsional yang diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum.
  1. Keadilan komutatif (justitia cummulativa) adalah keadilan dengan mempersamakan antara prestasi dengan kontraprestasi.
  2. Keadilan vindikativ (justitia vindicativa) adalah keadilan dalam hal menjatuhkan hukuman atau ganti kerugian dalam tindak pidana. Seseorang dianggap adil apabila ia dipidana badan atau denda sesuai dengan besarnya hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang dilakukannya.
3.     Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5 , serta UUD 1945.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi, EKPOLESOSBUDHANKAM. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
Dalam hidupdan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalu dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Dimana keadilan memiliki ciri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.
Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1.   Faktor ekonomi.
Setiap orang berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2.   Faktor Peradaban dan Kebudayaan
Sangat mempengaruhi dari sikap dan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3.   Teknis.
Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.






CONTOH KASUS
Disini kami mengambil kasus yaitu keadilan bagi orang miskin. Tidak berlebihan bila ada pendapat yang mengatakan keadilan merupakan barang mahal bagi orang kecil. Kenyataan yang terjadi dalam kehidupan ini memang begitu adanya. Bagi orang kecil keadilan adalah mimpi yang sangat sulit untuk dicapai, dan bila ingin mencapainya harus diraih dengan pengorbanan yang besar dan waktu yang tidak sebentar.
Kenyataan yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari menjelasakan bahwa orang-orang kecil senantiasa menjadi kelompok yang selalu dizholimi baik secara halus maupun secara kasar. Kalaupun mereka tidak dizholimi paling tidak mereka adalah orang yang tidak dipedulikan. Lalu setiap kali ada upaya perlawanan terhadap orang-orang berkuasa yang menzholimi mereka, bukan tidak mungkin hal ini membahayakan mereka, karena sangat mungkin orang-orang kecil yang sejatinya adalah korban namun dihadapan hukum yang tak berdaya menghadang pengaruh orang-orang berkuasa, mereka, orang-orang kecil jusru dapat berubah statusnya menjadi tersangka.

Dan ketika mereka datang mengadu kepada lembaga hukum mereka memang dilayani namun mereka mendapatkan pelayanan yang berbeda dari mereka orang-orang yang berada yang datang mengadu ke lembaga hukum. Realitas seperti itu dinegeri kita bukanlah isapan jempol belaka, sudah banyak fakta yang menjelaskan betapa sulitnya bagi orang kecil mendapatkan keadilan, meski pengadilan di negara ini banyak namun keadilan bagi orang kecil tetap merupakan barang yang mahal.

Berangkat dari realitas yang seperti itu maka ketika orang-orang kecil menuntut hak-hak mereka, memperjuangkan hak-hak mereka, mereka terpaksa menggunakan cara-cara yang tak lazim.

Contohnya saja disini kami mendapatkan kasus ketidakadilan pihak rumah sakit. Saat kami sedang berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk teman kami. Kami melihat ada seorang bapak-bapak tua yang keliatannya seperti orang biasa yg memerlukan bantuan medis karena sedang sesak nafas dan dia berbaring dikamar UGD tetapi tidak dilayani sama sekali bahkan keluarganya disuruh menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu, jika administrasinya itu tidak diselesaikan maka bapak-bapak tua itu tidak ditindaklanjuti oleh pihak rumah sakit. Bahkan pihak rumah sakit malah menangani orang yang keliatannya berduit yang berbaring tenang disebelah kasur bapak-bapak itu padahal orang itu hanya luka kecil di kakinya. Beberapa jam kemudiankarna tidak mendapatkan pelayanan medis akhirnya pihak keluarga bapak-bapak tua ini ingin bergegas pulang tetapi bapak-bapak tua itu tidak sadarkan diri dan diketahui telah meninggal. Dimana hati , perasaan , dan rasa iba pihak rumah sakit? Apa orang kecil diharamkan untuk sakit? Apa orang kecil tidak pantas mendapat keadilan dan penanganan kesehatan yang layak? Mengapa hanya uang segala-galanya yang ada di fikiran mereka? Mereka tidak sadar kalau semisalnya keluarga mereka, ayah mereka, ibu mereka, kaka atau adik mereka yang terbaring lemah disitu tetapi tidak mendapat keadilan sama sekali dari pihak rumah sakit? Mungkin kalo uang akan bisa dicari tapi nyawa manusia? Jiwa manusia? Apa mereka bisa mengganti? Apa mereka tidak peduli dengan keadilan untuk orang kecil padahal mereka sendiri juga berangkat dari keluarga sederhana?

Kepedulian terhadap orang kecil seharusnya dilakukan kapan saja dan dimana saja. Setiap tempat yang padanya orang kecil menetap disitu maka kepedulian terhadap mereka harus diimplementasikan. Kepedulian terhadap orang kecil bukan diwujudkan ketika mereka hanya melakukan aksi, meski kadang ketika mereka melakukan aksi tidak semua mereka-mereka para pemimpin kita peduli, kalaupun mereka peduli itu hanya kepedulian yang "ada udang dibalik batu" hanya sedikit orang yang benar-benar tulus membela rakyat kecil. Fenomena ini mudah kita jumpai khususnya pada saat berlangsungnya masa kampanye.

Karena ketiadaan kepedulian yang sungguh-sungguh kepada rakyat kecil, dimana penzholiman terhadap rakyat kecil telah dilakukan secara terstruktur dan sistematis, akhirnya rakyat kecil terbentur aturan-aturan formal untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia. Karena keadaan yang seperti ini maka tak heran bila kemudian rakyat kecil melakukan cara-cara tak lazim untuk mendapatkan keadilan.



DISUSUN OLEH:
-ANNISA RACHMADILA RIANI (10512973)
-FIKRI RINALDY PAHLEVI (12512946)
-M. HAQQY ABRYAN (14512714)
-NURSILA RAISAMATARI.S (15512518)
-RIFQY RAMADHAN DANISWARA (16512357)

KELAS:
1PA03

Selasa, 30 Oktober 2012

VIDEO (BARANG BEKAS)

Video ini menceritakan kisah seorang nenek dan cucunya. cerita ini disajikan secara sederhana dan agak sedikit humor.

Dalam video ini menceritakan seorang pemuda berumur 20 tahun yang dari kecil hanya tinggal dan diasuh oleh neneknya mungkin karena orang tuanya broken home. Dia pemuda pengangguran yang hanya mengandalkan neneknya.
Suatu hari nenek dari pemuda tersebut sedang senam dengan menyetel lagu didalam radio favoritenya. Sentak si pemuda yang sedang terlelap tidur itupun terkejut mendengar suara ramai dari luar yang ternyata adalah neneknya yang sedang senam. Lalu dia mencari makanan dan minuman ke dapur namun tidak ada satupun makanan atau minuman yang ia temui di dapur. Dengan perasaan kesal dia menyamperi neneknya yang sedang bersenam di depan rumahnya untuk bertanya tentang makanan dan minuman. Si nenek itupun kesel dan dia berkata "kalau mau makan ya kerja". Karena kesal dengan kesewotan si nenek pemuda itu mencari-cari sisa sisa uang di dalam kamarnya tetapi dia hanya menemukan 500 rupiah. Lalu dia pergi ke tempat temannya untuk meminjam uang tetapi temannya itu tidak mau meminjamkan karena dia belum bayar utang yang kemaren setelah dia pergi dengan tangan kosong dia bertemu anak sekolah yang sedang nongkrong lalu dimintalah sebatang rokok dari anak sekolah itu, karena sangat ketakutan anak sekolah itupun segera memberinya. Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan seorang wanita saat dia sedang menghayal tanpa sengaja dia memeluk wanita tersebut dan memegang tasnya. Sontak wanita itupun kaget dan berteriak copet habislah si pemuda itu dikejar warga. Namun dia tidak kehabisan akal dia mengumpat didalam telepon umum setelah aman dia keluar lalu dia menemukan toko barang bekas. Diambillah satu gerobak milik seorang bapak-bapak yang sedang buang air ditaman itu lalu dia pulang kerumah mengambil barang-barang yang ada dirumah si nenek termasuk radio kesayangan si nenek untuk dijual. Nenek itu melihat radio kesayangannya dibawa pergi dia langsung mencegat cucunya untuk tidak membawa pergi radionya. Terjadilah perebutan radio disitu, si nenek pun menang atas radionya akan tetapi neneknya itu juga ikut diangkut kedalam gerobak bersama radionya itu.
Ini adalah sebuah cerita lelucon mungkin ada hubungannya dengan sosialisasi dalam masyarakat.
VIDEO DILAMPIRKAN DIBAWAH!


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/video.php?file_video=barang-bks.flv

Senin, 29 Oktober 2012

Manusia Dan Cinta Kasih

Ciyeee masuk ke cinta-cintaan nih. Pasti pada semangat haha. Ijinin aku ngeshare post cinta-cintaan ini ya sekalian ini juga untuk memenuhi tugas soft skill aku (ILMU BUDAYA DASAR).
1…….2……3….. Doooor!!!!!!!!!!!! Kaget enggak? Haha mulai ya….
Cinta, cinta, cinta….. kebanyakan orang menganggap cinta itu hanya kepada lawan jenis kalo ke yang lain hanya sekedar suka atau sayang. Hem sempit juga ya cara berfikir yang seperti itu. Sebenernya cinta ituuuuuuu……………….
1. Cinta yang paling utama itu untuk Tuhan looooh tapi dari pihak kita aja yang tidak pernah menyadari bahkan seringkali kita mengedepankan cinta kepada lawan jenis disbanding sama cinta kita kepada tuhan, padahal kalo kita sedang marah, kesel, kecewa sama lawan jenis kita selalu mengadu dan meminta jalan kepada tuhan, eh giliran kita lagi bahagia, senang, dan nyaman kepada lawan jenis kita selalu melupakan tuhan yang seringkali membantu kita. Huuuuuuuu sedih ya dengernya. Rasanya ingin sekali merubah pemikiran mereka tentang hal itu.
2. Yang ke-2 cinta itu seharusnya diberikan kepada orang tua yang telah mengandung, merawat, menjaga, dan membesarkan kita sampai saat ini. Sampai kita menjadi manusia seutuhnya, sampai kita menjadi orang sukses dan orang tua tidak meminta imbalan apapun atas semua yang mereka lakukan, menjadikan anaknya sukses itu adalah pengharapan dan yang mereka fikir imbalan paling besar dari seorang anaknya. Apalagi kurangnya orang tua kita yang lebih mengedepankan kepentingan kita dibanding kepentingan mereka sendiri. Pernah saya mendengar cerita kalau ada orangtua yang rela tidak makan demi untuk anaknya makan, ada yang rela tidak tidur untuk menjaga anaknya siang malam, rela berjalan kaki supaya anaknya yang naik kendaraan. Tapi kebanyakan dari kita tidak pernah menghargai usaha orang tua untuk selalu membahagiakan kita. Kita rela membohongi orangtua kita demi untuk bisa bersama kekasih kita.
3. Nah ininih yang ditunggu-tunggu. Kita biasanya lebih condong cinta kepada lawan jenis kan? Hayoooo ngakuuuu……………… untuk remaja kaya kita memang lebih mengerti dan paham tentang masalah cinta kepada lawan jenis. heeeem sekarang siapa sih anak remaja yang gak kenal cinta? Malah mungkin hampir semua orang yang kita temui pernah merasakan cinta. Untuk anak remaja seperti kita wajar sih ya kalau mulai cari perhatian depan lawan jenis yang ia sukai. Malah seringkali kita menyebut seorang remaja tidak normal jika dia tidak pernah pacaran atau merasakan cinta kepada lawan jenis.
Sebenernya cinta kasih itu sendiri abstrak. Kita gak pernah tau kita sedang merasakan cinta atau tidak. Kebanyakan manusia dengan mudah mengungkapkan cinta ke orang yang dia sukai padahal belum tentu yang dia rasa itu cinta mungkin bisa jadi hanya sebatas rasa suka.
Cinta itu indah setiap orang yang merasakan cinta pasti akan selalu bersemangat dan akan selalu merasa bahagia tapi diantara kebahagiaan cinta itu mungkin banyak sekali yang menemukan kata sakit bahkan bisa jadi malah trauma untuk bercinta.
Cinta itu istimewa, tetap mencintai walaupun dengan rasa sakit, tetap tersenyum walaupun menangis, tetap tegar walau selalu disakiti seperti batu karang yang selalu kuat dan setia menahan terjangan ombak.
Cinta juga punya konsekuensi tinggi. Berani mencintai harus berani disakiti, berani mencintai harus berani mengalah.
Jangan pernah berharap lebih untuk cinta yang tak pasti, cukup dirasakan itu akan membuat bahagia. Jangan mengemis untuk cinta yang sebenarnya tidak ada, biarkan cinta datang karena unsure ketidaksengajaan dan itu akan menambah keindahan tentang cinta itu sendiri.
Cinta kasih akan indah pada waktunya, seperti padi yang akan matang pada musimnya.
Mungkin sekian itu saja definisi manusia dan cinta kasih menurut versi saya. Mungkin terlalu lebay tapi bisa jadi ini curahan hati loh………. Hihi………….






KEADAAN SESUAI TEMA!
1.   Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”.

Setelah ibunya sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik.

itu sedikit cerita yang semoga dapat mengugah hati kecil kalian tentang siapa yang melahirkan kamu?siapa yang membesarkanmu klo bukan IBU ,..??
janganlah kalian menyesal saat mereka telah taida karna itu tidak akan mengembalikan waktu .

Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu. Jangan sia-sia kan budi jasa ibu selama ini yang merawat dan membesarkan kita tanpa pamrih. kasih seorang ibu sungguh mulia.


2.      Di sebuah desa ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.

Sang ibu seringkali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyal lagi yang membuat ibu sering menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun begitu , ibu tua itu selalu berdoa agar anaknya dapat sadar dan bertobat atas perbuatannya. Suatu hari si anak kembali mencuri di sebuah rumah penduduk desa. Namun malang nasib anak itu, dia tertangkap oleh penduduk , lalu ia dibawa kehadapan pengadilan kerajaan untuk diadili sesuai dengan kebiasaan kerajaan.

Setelah ditimbang berdasarkan sudah seringnya ia mencuri, maka tanpa ampun lagi si anak laki tersebut dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman hukuman tersebut disebarkan keseluruh desa. Hukuman pancung akan dilaksanakan esok harinya di depan rakyat desa dan kerajaan tepat pada saat lonceng kerajaan berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu akhirnya sampai ke telinga ibunya. Ia menangis meratapi anak yang sangat dicintainya, sambil berdoa kepada Allah SWT. Dengan tertatih-tatih si ibu tersebut mendatangi Raja dan memohon agar anaknya dibebaskan, tapi keputusan sudah bulat, si anak tetap harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur si ibu kembali ke rumah.

Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya, dan si anak tadi sudah pasrah menantikan saat ajal menjemputnya. Terbayang di mata si anak wajah ibunya yang sudah tua, tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai pada waktu yang ditentukan, lonceng kerajaan belum juga berdentang. Suasana mulai berisik. Sudah lewat sepuluh menit dari waktunya. Akhirnya didatangilah petugas yang membunyikan lonceng di kerajaan. Penjaga yang membunyikan lonceng tersebut juga mengaku heran, karena sudah sedari tadi dia menarik lonceng, tapi suara dentangnya tidak terdengar.

Ketika mereka sedang terheran-heran, tiba-tiba dari tali yang dipegangnya untuk membunyikan lonceng mengalir darah, darah tersebut datangnya dari atas, berasa dari tempat dimana lonceng diikat. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah itu. Tahukah anda apa yang terjadi ? ternyata di dalam lonceng besar itu ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tidak berbunyi, sebagai gantinya kepalanya yang terbentur ke dinding lonceng.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng tersebut serta memeluk besi di dalam lonceng, untuk menghindari hukuman pancung anaknya. Sungguh cinta ibu kepada anaknya hingga akhir hayatnya.


ketahuilah teman teman jika doa ibu selalu menyertai kita ,..!!



Subhanallah betapa besarnya cinta kasih orangtua kepada anaknya.

ETIKA MENULIS

ETIKA MENULIS
Profesi sebagai penulis juga mempunyai etika. Akan tetapi etika profesi penulis ini belum baku sebagaimana etika profesi yang telah mapan lainnya. Seperti etika profesi dokter, etika profesi wartawan, etika profesi guru dan sebagainya. Belum mapannya etika profesi penulis ini disebabkan masih merupakan profesi baru dan belum berkembang sebagaimana profesi lainnya di Indonesia.
Aturan main adalah dunia kepenulisan ini secara garis besar dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Materi dan gagasan penulisan hendaknya tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila dan peraturan yang berlaku lainnya.
2. Isi tulisan tidak menyinggung kebersamaan dalam kerukunan sesama warga negara dan warga masyarakat secara keseluruhan, seperti misalnya masalah SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
3. Seorang penulis hendaknya bersikap jujur dalam segala hal yang berkaitan dengan materi kepenulisannya. Misalnya berkaitan dengan penyebutan identitas diri, penyebutan pekerjaan, penyebutan alamat tempat tinggal, status jabatan dan sebagainya. Ketidakjujuran seorang penulis akan merugikan dirinya sendiri.
4. Mengirim tulisan dengan ketikan rapi, tanpa banyak coretan.
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6. Tidak melanggar hak cipta orang lain. Seperti menjiplak, mengutip tanpa disebutkan sumbernya, dan hal-hal semacam itu.
7. Tidak mengirim tulisan yang sama kepada media yang lain. Kecuali telah mempunyai kesepakatan dengan pihak yang terkait. Perlu diketahui bahwa sebenarnya hal ini belum diundangkan secara baku, tetapi masih merupakan konvensi atau aturan tak tertulis di masing-masing media. Konsekuensi jika penulis ketahuan menulis dengan tulisan yang sama di media berbeda, biasanya ia akan dikenakan sanksi yang biasa disebut black list atau daftar hitam. Artinya jika seseorang telah terkena daftar hitam ini pada media tertentu, maka tulisan-tulisannya tidak akan dimuat pada media tersebut dalam jangka waktu tertentu.




Etika Menulis Blog
Beberapa point yang perlu diperhatikan saat menulis di blog menurut pendapat saya adalah sebagai berikut:
1. Isi tulisan tidak mengandung unsur SARA
Masalah SARA sangat rentang menimbulkan pertentangan yang akan berakibat buruk apalagi ditulis dalam media online yang bersifat mudah menyebar. Pemahaman orang tentang hal ini tentu saja berbeda-beda berdasarkan latar belakan orang yang membacanya. Keanekaragaman pemikiran tersebut akan menyulut masalah SARA yang ditulis dalam suatu blog menjadi masalah yang serius dan susah terkendalikan.
2. Tidak berbau pornografi
Suatu hal yang perlu diingat sebagai penulis blog disini bahwa blog dapat diakses oleh siapapun tidak terkecuali oleh anak dibawah umur. Memang penyedia layanan hosting blog seperti wordpress pun telah merilis aturan di term servicenya telah melarang adanya unsur pornografi dan akan memberi sanksi pada penulis ayng melanggar. Akan tetapi unsur pornografi yang diselipkan dalam kata-kata berbahasa indonesia akan sulit untuk terlacat.
3. Tidak melanggar hak cipta
Hal ini perlu digaris-bawahi karena banyak blog yang menyertakan link ke suatu file berupa lagu, buku elektronik, software, film atau karya lain yang sebenarnya terlindungi oleh hak cipta. Memang ada banyak perdebatan tentang hak cipta. Akan tetapi sebagai penulis yang baik kita berusaha untuk tidak melanggar hak cipta.
4. Pencantuman sumber tulisan
Dalam menulis, kita seharusnya menghargai penulis lainya apabila kita menulis berdasarkan referensi yang ada pada artikel penulis lain. Mencopy-paste adalah suatu hal yang sangat dilarang pada tulisan ilmiah, tetapi di blog menurut pendapat saya masih bisa ditoleransi asal mencantumkan sumbernya dan membuat link ke sumber tersebut. Jika kita ingin belajar menulis maka hindarilah copy paste. Dengan membaca dari berbagai sumber dan ditambah dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat menulis tanpa harus mencopy paste artikel dari orang lain. Sekali lagi kita bisa meneruskan tulisan orang lain yang kita anggap bermanfaat dan menyebutkan bahwa tulisan tersebut berasal dari sang penulis aslinya.
5. Penggunaan Inisial
Pada saat membahas suatu kasus yang belum jelas, sebaiknya menggunakan inisial. Asas praduga tidak bersalah sebaiknya kita terapkan. Intinya dalam menulis adalah tujuan yang akan kita capai. Kiat bisa menyamarkan suatu kasus dalam bentuk cerita fiksi dengan penokohan yang berbeda untuk menyampaikan pesan dan hikmah yang dapat diambil dari suatu kasus.
6. Kata kunci yang tepat
Terkadang untuk kepentingan meningkatkan traffik blog, orang membuat kata kunci yang tidak sesuai dengan isi artikelnya. Hal ini akan menyesatkan pencari artikel. Mungkin masih bisa ditoleransi kalo isinya berguna bagi pencari artikel yang tersasar atau pencari produk yang tersasar tersebut. Sekali lagi ini hanya etika saja jika kita tidak ingin mempersulit orang lain. Memang sangat banyak informasi yang tidak relevan dengan yang kita cari di internet tapi setidaknya dengan menggunakan kata kunci yang tepat kita sedikit mengurangi masalah tersebut. Kontribusinya memang tidak significant tapi kalo semua penulis menggunakan keyword yang tepat akan memudahkan pembaca.
 

All About Psychology Template by Ipietoon Cute Blog Design