TUGAS 3 dan TUGAS 4
(MEMPENGARUHI PERILAKU)
1.
Definisi Pengaruh
Definisi dari pengaruh
menurut Poerwordaminto (dalam Kurniawati), pengaruh berarti “daya yang ada atau
timbul dari suatu lorong, benda atau sebagainya”. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.”
Menurut beberapa tokoh,
antara lain:
a. Menurut
Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh
adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan.
b. Menurut
M. Suyanto
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media
tertentu.
c. Menurut Norman Barry
Pengaruh
adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak
dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.
d. Menurut
Ertram Johannes Otto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat
diukur kepastiannya.
2.
Kunci-Kunci Perubahan Perilaku
Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk,
menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari
individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk
dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual
dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai
upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Kunci
perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad
untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi
terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol
sosial yang dapat mendidik manusia.
Perubahan perilaku adalah
penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah
ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku
a. Fokus kepada perilaku
(prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah
karakter atau sifat seseorang)
-
Perilaku
yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau
perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang
b. Prosedurnya didasarkan
kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan
prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan
binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
c. Penekanannya kepada
peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi asesmen dan
perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional
dengan perilaku
d. Treatment dilakukan oleh
orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan
lebih efektif apabila dikembangkan oleh
orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan
seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku
e. Pengukuran perubahan
perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk
melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk
melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
f. Mengabaikan
peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan
perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku
sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
g. Menolak hipotetis yang
mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap
penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk
menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
3.
Model mempengaruhi orang Lain
a. Logical
Argument yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi
sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.
b. Psychological atau Emotional
Argument yaitu pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif
dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang
membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological
Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita
muak, marah, menjenuhkan, itu termasuk pendekatan Psychological Argument
dengan efek emosi yang negatif.
c. Argument Based
On Credibility yaitu ajakan atau arahan yang akan diikuti
oleh comunnicate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas
sebagai pakar dalam bidang tersebut.
4.
Wewenang dan peran wewenang dalam manajemen
Wewenang merupakan
kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power). Wewenang (authority)
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. wewenang dan
kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan
individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga
dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan
lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka .
Peran wewenang dalam
manajemen.
a. Wewenang lini (Linie
authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang
dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang
menerimanya.
b. Wewenang staf (Staf
authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang
diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang
diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya
tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan,
pelayanan kepada staf, atau penasihat.
Daftar Pustaka
· 1.
Edgar,
H Schein. (1991). Psikologi Organisasi. Jakarta. Pustaka Binaman
Pressindo.
· 2. Munandar,
Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta.
Universitas Indonesia
· 3. Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai
Pustaka
·
4. Cholisin,
M. Si dkk. 2006. Dasar-dasarIlmuPolitik. Yogyakarta : FISE UNY
· 5. Nasikun.
(1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
· 6. Kurniawati,Endah.(2010).Pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap
prestasi belajar siswa kelas VI
sekolah dasar negeri Jombor 01 Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran 2010-2011.Proposal penelitian (tidak
diterbitkan).Surakarta: Fakultas
Pendidikan Agama Islam Yayasan Perguruan Tinggi Islam Surakarta.
Nursila Raisamatari (15512518)
Kelas: 3PA03
Dosen: Ade Wijaya
0 komentar:
Posting Komentar